Pages

Wednesday, 2 April 2014

TRADITION (PEHCUN FESTIVAL)



Bakcang
Pada ulasan saya kali ini, saya ingin berbagi pengetahuan dengan teman-teman mengenai salah satu panganan khas Etnis Tionghoa yaitu Bakcang. Ulasan yang saya buat ini berdasar pada pengalaman saya (kebetulan saya keturunan Tionghoa juga) selama saya tinggal di Tanjungpinang Kepulauan Riau yang kebetulan saya perhatikan pada saat perayaan hari besar Peh Cun di kota asal saya tersebut. 
Tradisi makan Bakcang ini berasal dari tragedy bunuh dirinya Qu Yuan (339-278 BC) seorang penasehat kerajaan Chu yang meninggal dengan cara menceburkan dirinya di Sungai Miluo di Provinsi Hunan. Warga pada waktu itu membuat bola-bola nasi untuk dilemparkan ke Sungai Miluo dengan maksud agar ikan-ikan disana tidak memakan jasad Qu Yuan. Tragedi itu terjadi tepat pada tanggal 5 bulan 5 menurut kalender Lunisolar. Sekarang Etnis Tionghoa mengenal perayaan tersebut dengan nama “Perayaan Peh Cun”.
Tradisi makan Bakcang ini biasa dilakukan oleh Etnis Tionghoa bertepatan dengan hari diadakannya festival perahu naga yaitu pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Kalender Lunisolar.
Bakcang adalah salah satu panganan khas Etnis Tionghoa, ada yang terbuat dari beras dan ada juga yang terbuat dari ketan. Biasanya bagian tengah Bakcang di beri daging dan kacang merah namun seiring banyaknya permintaan dan berkembangnya kreasi ada juga yang menggunakan daging ayam sebagai bahan pengisinya.
Salah satu yang membuat makanan ini unik adalah pembungkusnya yang berupa daun bambu biasanya dipilih yang panjang dan lebar. Awalnya beras dimasukkan ke dalam daun bambu yang sudah dipersiapkan untuk membungkus, kemudian di tengah beras yang telah dimasukkan diberi celah untuk memasukkan daging atau sayur baru kemudian di ikat dengan tali dan di kukus hingga matang. Bakcang yang kerap kita temui biasanya berbentuk limas segitiga. Perbedaan Bakcang dan Kicang biasanya terletak pada ukuran dan warna pembungkusnya. Bakcang biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding Kicang dan dibungkus dengan daun bambu yang warnanya lebih gelap dibanding daun bamboo yang digunakan untuk membungkus Kicang.  

Kicang
Ada beberapa jenis Bakcang yang dapat kita temukan di pasaran. Bakcang yang selama ini saya kenal ada 3 macam yang pertama Bakcang yang berisi daging dan kacang merah, Chaicang berisi sayur, dan Kicang yang tidak ada isinya biasanya dimakan menggunakan gula pasir.
Bakcang di pasaran
Pada saat perayaan Peh Cun Bakcang mudah di temui terutama di daerah pecinan (China Town) yang mayoritasnya didomisili oleh Etnis Tionghoa dengan harga 10rb-15rb per buah yang berisi daging babi dan sekitar 2rb-3rb per buah untuk Kwee Cang. 

Sumber artikel:
Supreme Master TV
Sumber gambar:
Google

No comments:

Post a Comment