Pada
ulasan saya kali ini, saya ingin berbagi pengetahuan dengan teman-teman
mengenai salah satu panganan khas Etnis Tionghoa yaitu Bakcang. Ulasan yang saya
buat ini berdasar pada pengalaman saya (kebetulan saya keturunan Tionghoa juga)
selama saya tinggal di Tanjungpinang Kepulauan Riau yang kebetulan saya
perhatikan pada saat perayaan hari besar Peh Cun di kota asal saya
tersebut.
Tradisi
makan Bakcang ini berasal dari tragedy bunuh dirinya Qu Yuan (339-278 BC)
seorang penasehat kerajaan Chu yang meninggal dengan cara menceburkan dirinya
di Sungai Miluo di Provinsi Hunan. Warga pada waktu itu membuat bola-bola nasi
untuk dilemparkan ke Sungai Miluo dengan maksud agar ikan-ikan disana tidak
memakan jasad Qu Yuan. Tragedi itu terjadi tepat pada tanggal 5 bulan 5 menurut
kalender Lunisolar. Sekarang Etnis Tionghoa mengenal perayaan tersebut dengan nama
“Perayaan Peh Cun”.
Tradisi
makan Bakcang ini biasa dilakukan oleh Etnis Tionghoa bertepatan dengan hari
diadakannya festival perahu naga yaitu pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Kalender Lunisolar.
Bakcang
adalah salah satu panganan khas Etnis Tionghoa, ada yang terbuat dari beras dan ada
juga yang terbuat dari ketan. Biasanya bagian tengah Bakcang di beri daging dan
kacang merah namun seiring banyaknya permintaan dan berkembangnya kreasi ada
juga yang menggunakan daging ayam sebagai bahan pengisinya.
Salah
satu yang membuat makanan ini unik adalah pembungkusnya yang berupa daun bambu
biasanya dipilih yang panjang dan lebar. Awalnya beras dimasukkan ke dalam daun
bambu yang sudah dipersiapkan untuk membungkus, kemudian di tengah beras yang
telah dimasukkan diberi celah untuk memasukkan daging atau sayur baru kemudian
di ikat dengan tali dan di kukus hingga matang. Bakcang yang kerap kita temui
biasanya berbentuk limas segitiga. Perbedaan Bakcang dan Kicang biasanya
terletak pada ukuran dan warna pembungkusnya. Bakcang biasanya memiliki ukuran
yang lebih besar dibanding Kicang dan dibungkus dengan daun bambu yang warnanya
lebih gelap dibanding daun bamboo yang digunakan untuk membungkus Kicang.
Kicang |
Ada
beberapa jenis Bakcang yang dapat kita temukan di pasaran. Bakcang yang selama
ini saya kenal ada 3 macam yang pertama Bakcang yang berisi daging dan kacang
merah, Chaicang berisi sayur, dan Kicang yang tidak ada isinya biasanya dimakan
menggunakan gula pasir.
Pada
saat perayaan Peh Cun Bakcang mudah di temui terutama di daerah pecinan (China Town) yang mayoritasnya didomisili
oleh Etnis Tionghoa dengan harga 10rb-15rb per buah yang berisi daging babi dan
sekitar 2rb-3rb per buah untuk Kwee Cang.
Sumber artikel:
Supreme Master TV
Sumber gambar:
Google
Sumber artikel:
Supreme Master TV
Sumber gambar:
No comments:
Post a Comment