TRADITION (ZHONG YUAN JIE FESTIVAL / HUNGRY GHOST FESTIVAL)

Festival Zhong Yuan Jie

Masih dengan topik yang sama “Tradisi Etnis Tionghoa”, kali ini yang akan saya bahas adalah Festival Zhong Yuan Jie atau atau Bulan Hantu. Tradisi Etnis Tionghoa yang cukup dikenal adalah Imlek (Tahun Baru Cina), Peh Cun (tradisi makan Bakcang), Festival Perahu Naga, Festival Pertengahan Musim Gugur (tradisi makan Kue Bulan). Selain festival-festival itu ada festival Zhong Yuan Jie yang merupakan salah satu hari raya besar bagi Etnis Tionghoa bagi orang yang mengerti mendengar nama tradisi ini saja sudah membuat bulu kuduk berdiri.

TANGGAL FESTIVAL

Dalam tradisi Etnis Tionghoa dikenal 3 festival hantu yaitu Festival Qingming, Festival Zhong Yuan Jie, dan Festival Hanyi. Festival Zhong Yuan Jie ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 dalam kalender Lunisolar. Kalender Lunisolar ini sudah pernah saya bahas dalam postingan saya yang sebelumnya. Pada awal bulan 7 diyakini oleh Etnis Tionghoa bahwa pintu-pintu neraka dibuka untuk membiarkan keluar hantu kelaparan yang kemudian mengembara untuk mencari makanan di Bumi.

Mulian Melihat Kesengsaraan yang Dialami Ibunya

ASAL USUL FESTIVAL

Pada zaman kuno di kota suci Wangshe Cheng, ada seorang pendeta bernama Mulian yang merupakan putra dari seorang pejabat tinggi. Mulian adalah pengikut  dan murid Siddhartha Gautama, Sang Buddha. Ia memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan berkomunikasi dengan arwah. Oleh karena kemampuan yang ia miliki ia dianggap sebagai murid yang memiliki ilmu dan kepekaan spiritual paling tinggi di antara semua murid Sidharta Gautama.

Pada suatu hari ibu Mulian jatuh ke tangan arwah pendeta Tao. Ibu Mulian juga dikutuk sehingga setiap kali ia ingin makan lantas makanannya langsung berubah menjadi api. Tidak lama kemudian ibu Mulian pun meninggal dunia karena tidak ada manusia yang mampu menahan lapar sepanjang siang dan malam hari.

Melihat penderitaan ibunya ini Mulian pun berdoa dan memohon bantuan dari sang Buddha. Buddha tidak bisa menyelamatkan ibu Mulian karena semasa hidup, ibunya juga memiliki kesalahan di masa lalu yang besar. Buddha memberitahu Mulian agar ia memohon keselamatan ibunya melalui kekuatan Sangha. Bila Mulian ingin ibunya diampuni maka ia harus membuatkan seratus makanan-makanan yang berbeda untuk dipersembahkan pada perkumpulan para bhikkhu. Dengan hal ini tidak hanya ibunya yang diselamatkan dari siksaan neraka tetapi juga tujuh generasi dari orang tua, kakek nenek dan leluhur juga ikut diselamatkan dari siksaan neraka tersebut. Persembahan ini harus dilakukan pada hari kelima belas bulan yang ketujuh. 

Mulian mengikuti petunjuk Sang Buddha, menyiapkan seratus hidangan makanan pada hari kelima belas dari bulan ketujuh untuk komunitas para bhikkhu, termasuk orang-orang dari jauh dan dekat. Para bhikkhu simpati dengan penderitaan yang dialami Mulian, mereka pun mulai berdoa dan bermeditasi. Nah akhirnya ibu Mulian bisa diselamatkan dari neraka. Ini adalah asal dari apa yang disebut Pudu "Mengangkut Jiwa”. Untuk mengenang hal ini maka hari kelima belas bulan ketujuh pada kalender Lunisolar ditetapkan sebagai hari puncak dimana mulai dari awal bulan ini diyakini pintu neraka dibuka dan arwah-arwah dijinkan turun ke bumi.

TUJUAN FESTIVAL

Festival Zhong Yuan Jie diadakan dengan maksud untuk menenangkan hantu kelaparan dan hantu orang asing yang meninggal tapi bukan karena takdirnya. Mereka dulunya manusia yang meninggal namun belum ditakdirkan untuk meninggal, bisa jadi karena bunuh diri, kecelakaan, tenggelam, atau dibunuh. Diyakini arwah ini marah karena mereka dipaksa tinggal di neraka tanpa makanan dan kenyamanan, oleh karena itu pada saat pintu neraka dibuka mereka ingin mencari jiwa-jiwa untuk menggantikan tempat mereka dalam kesengsaraan di neraka.

PANTANGAN SELAMA BULAN HANTU

Banyak kegiatan yang dipercaya oleh Etnis Tionghoa pantang dilakukan. Salah satu kegiatan yang pantang dilakukan adalah berenang, mereka berpikir bahwa hantu jahat mungkin menyebabkan Anda tenggelam di kolam renang. Di samping ini, anak-anak juga disarankan untuk pulang lebih awal dan tidak berkeliaran sendirian di malam hari. Keyakinan ini adalah bahwa hantu berkeliaran mungkin memiliki anak sehingga anak-anak itu dapat diganggu oleh hantu. Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa kolam renang, pantai, pusat perbelanjaan, bioskop, arena bowling, taman dan tempat umum lainnya akan menderita penurunan angka pengunjung yang besar selama bulan ini. Ini juga merupakan bulan dianggap tidak menguntungkan untuk menikah, memulai usaha, pindah rumah atau bahkan untuk bepergian. Tiket pesawat, tiket bus dan tarif hotel cenderung pada puncak terendah mereka selama bulan ini. 

Pantang Menepuk atau Memanggil Seseorang dengan Cara Menepuk

 Pantang Berenang

 Diyakini Bukan Hari Baik Untuk Menikah

TRADISI YANG DILAKUKAN

Pada bulan ini etnis Tionghoa yakin bahwa orang yang telah meninggal kembali untuk mengunjungi kerabat mereka di bumi selama bulan ke tujuh, dengan demikian anggota keluarga yang masih hidup akan menyiapkan makanan mewah untuk  hantu kelaparan. Etnis Tionghoa merasa bahwa mereka harus memenuhi keinginan hantu untuk mendapatkan nasib baik dan keberuntungan dalam hidup mereka .
 
Selama perayaan bulan 7 etnis Tionghoa membakar dupa, uang arwah, dan menawarkan makanan. Di Singapura, Malaysia dan daerah asal saya, sudah merupakan pemandangan umum melihat Chinese Opera dan konser yang dilakukan di lingkungan. Peristiwa ini selalu diadakan pada malam hari dan dengan volume keras seperti bernyanyi, mengadakan opera wayang dan tarian. Ada keyakinan bahwa hiburan keras ini akan menarik dan menyenangkan hantu-hantu berkeliaran. Seluruh acara dapat diisi dengan penonton hidup tetapi perhatikan bahwa barisan depan kursi selalu dibiarkan kosong ...... jika anda cukup cerdas maka anda dapat menebaknya untuk hantu-hantu yang tak terlihat! Celakalah bagi yang tidak mengerti aturan dan jahil mengambil kursi depan didambakan selama acara! Selamat!!! anda telah mencari perkara dengan mahluk yang tak kasat mata tersebut.

Etnis Tionghoa akan merayakan festival ini dan memberikan baik berupa makanan atau uang arwah. Pada saat yang sama, mereka juga berdoa dan memberikan uang arwah kepada hantu berkeliaran sehingga arwah-arwah penasaran tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka dan membawa kemalangan atau nasib buruk.

Mempersembahkan Makanan

Membakar Uang Arwah dan Boneka Kertas

Kursi Depan Pada Saat Opera Selalu Kosong

Membakar Uang Arwah dan Mempersembahkan Makanan Di Depan Rumah

 Menghanyutkan Bunga Buatan Di Sungai

 Membakar Dupa dan Uang Arwah

BONUS UNTUK PARA PEMBACA

kebetulan saya penggemar film horror dan ada satu film yang berhubungan dengan perayaan Festival Zhong Yuan Jie. Film ini mengisahkan seorang pembantu rumah tangga yang dipekerjakan di Singapura. Keluarga yang memperkerjakannya pernah kehilangan anak laki-lakinya dan arwah anak laki-laki itu kembali pada saat pintu neraka dibuka. Saya beri linknya untuk para pembaca yang penasaran dan ingin tahu bagaimana cerita lengkapnya, Tonton saja The Maid 2005

Sumber Gambar:

Google

Sumber Artikel:

Chinese folktale

Comunnity.globaltimes.cn