Pages

Wednesday, 7 May 2014

TRADITION (YUAN XIAO, CHINENE'S TRADITIONAL FOOD DURING WINTER)



Yuan Xiao adalah salah satu panganan khas Etnis Tionghoa yang disajikan bertepatan dengan hari Dong Zhi. Yuan Xiao terbuat dari tepung beras yang dibentuk menjadi bola-bola dan biasanya disajikan dalam kuah manis. Dipercaya dengan makan Yuan Xiao ini, anda disambut oleh musim dingin dan menjadi setahun lebih tua. Yuan Xiao cocok dinikmati saat musim dingin dan tidak sulit untuk dibuat.Walaupun dirayakan saat datangnya musim dingin, Etnis Tionghoa juga sering membuatnya pada hari-hari biasa. Tradisi menikmati Yuan Xiao ini juga dijalankan oleh Etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia hanya dengan sebutan yang berbeda. Kita di Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan "Ronde". 

LEGENDA
Menurut salah satu legenda, di Tiongkok pada masa Dinasti Han, hidup seorang gadis pelayan bernama Yuanxiao di Istana raja. Ia memiliki keahlian memasak bola-bola ketan (Tangyuan), dan hanya masakan inilah yang merupakan masakan terbaik yang dapat ia masak. Karena peraturan istana yang ketat, ia tidak bisa keluar istana untuk kembali menemui kedua orang tuanya. 
Seorang menteri kaisar yang mengetahui kisah Yuan Xiao menemuinya dan berjanji untuk menolongnya keluar istana. Menteri tersebut melaporkan peristiwa ini kepada sang kaisar. Tapi, peraturan istana adalah peraturan yang tidak bisa dilanggar oleh siapapun kecuali ia memiliki jasa besar yang pantas menerima hadiah dari sang kaisar. Sang menteri pun mencari cara agar dapat mengeluarkan Yuanxiao dari istana.
Saat itu sekitar sebulan menjelang tahun baru penanggalan Tionghoa (Imlek). Dan setiap bulan pertama tanggal 15 penanggalan Imlek (Cap Go Meh), sebuah festival besar dirayakan untuk berterima kasih kepada Kaisar Langit dengan memberikan persembahan makanan. Sebuah gagasan tebersit dalam kepala sang menteri. Ia mengusulkan kepada sang kaisar agar memerintahkan Yuanxiao untuk membuat bola-bola ketan (Tangyuan) yang lezat sebanyak mungkin untuk disajikan sebagai persembahan kepada langit dan dimakan oleh kalangan istana dalam festival tersebut sebagai syarat agar ia bisa keluar dari istana. Sang kaisar pun menyetujuinya.
Kemudian sang menteri menemui dan memberitahu Yuanxiao mengenai tugas yang diberikan oleh kaisar. Dengan senang hati Yuanxiao menerima tugas tersebut dan memulai pekerjaannya. Siang dan malam, seorang diri ia memulung adonan tepung ketan menjadi Onde atau Tangyuan, satu per satu.

Tiba pada waktunya menjelang festival tanggal 15, Yuanxiao pun akhirnya menyelesaikan tugasnya membuat Tangyuan sebanyak mungkin. Dan tiba saatnya untuk dipersembahkan kepada kaisar dan di altar persembahyangan. Kaisar mencicipi Onde atau Tangyuan yang dibuat oleh Yuanxiao, dan ia merasa senang dan puas akan masakan tersebut.
Dianggap berjasa karena menunaikan tugas dari kaisar dengan baik, Yuanxiao akhirnya mendapatkan izin untuk keluar istana untuk menemui kedua orang tuanya. Dan sejak saat itu kaisar memberi nama masakan dari tepung ketan (Onde / Tangyuan) tersebut dengan nama Yuanxiao dan festival tanggal 15 bulan pertama Imlek (Cap Go Meh) disebut juga dengan Festival Yuanxiao.

MAKNA TERSIRAT RONDE
Yuan Xiao (bundar seperti bola)
Secara tradisi, perayaan Dongzhi atau Tang-cheh merupakan sebuah perayaan untuk berkumpul bersama keluarga di musim dingin di Tiongkok. Kembali berkumpulnya anggota keluarga atau reuni dengan makan onde bersama dengan menggunakan mangkuk di meja bundar menjadi tradisi perayaan tersebut. Reuni dan kebersamaan inilah yang disimbolkan oleh bentuk bulat dari makanan Tangyuan atau  Onde atau Ronde.
Kebersamaan dan ikatan antar anggota keluarga tidak hanya disimbolkan dengan bentuk bulat dari Onde, tetapi juga dari sifatnya yang lengketnya karena terbuat dari tepung ketan. Diharapkan para anggota keluarga memiliki ikatan yang erat atau lengket satu sama dengan lain. Dan disajikannya Onde dalam kuah air gula memberikan simbol hubungan erat keluarga yang manis.

RESEP SIMPLE RONDE

Ronde dengan kuah gula yang direbus bersama daun pandan
Bahan yang digunakan untuk membuat ronde ini tidak sulit ditemukan, langkah-langkah pembuatannya juga tidak ribet. Saya tunjukkan satu resep membuat ronde yang saya temukan dari sini.
1.      1 cup tepung beras ketan
2.      4 ons air
3.      Gula merah secukupnya
4.      Pewarna makanan
5.      Jahe
6.      Daun pandan
Ronde yang asli berwarna putih dimana warna putih ini berasal dari tepung beras ketan yang digunakan sebagai bahan dasarnya. Pewarna makanan hanya digunakan jika anda ingin membuat Ronde yang lebih menarik dengan berbagai warna. Jahe sering digunakan untuk memberikan rasa hangat ketika kita menyeruput kuah Ronde. Terutama saat dinikmati oleh saudara-saudara kita di Tiongkok karena Ronde dimakan saat musim dingin.
Cara membuat ronde:
  1. Tuang tepung beras ketan dalam mangkuk dan campurkan dengan air sedikit demi sedikit sampai teksturnya agak kenyal. Uleni adonan selama sekitar 5 menit. Jika anda ingin memberikan pewarna maka jangan lupa bagi adonan sesuai jumlah warna yang diinginkan.
  2. Adonan yang sudah ada di bundarkan kemudian di rebus antara 5-10 menit. Ronde sudah matang bila sudah mengapung.
  3. Sementara ronde dimasak, siapkan kuah manis dengan cara mendidihkan air dan menambahkan gula secukupnya. Celupkan jahe dalam sup, untuk menambah aroma bisa ditambahkan daun pandan.
  4. Ronde juga dapat diberi isi dengan pasta yang terbuat dari kacang tanah yang digiling, wijen hitam atau kacang merah.
Untuk para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca postingan saya kali ini saya tampilkan video dari youtube tentang pembuatan Ronde. Ronde yang ada dalam video ini termasuk Ronde modern yang sudah memiliki berbagai variasi dari warna, kuah hingga bahan pengisi.

Sumber Artikel:
http://mandarin.about.com/od/chineseculture/r/tangyuanrecipe.htm
http://smystery.wordpress.com/2012/12/20/makna-di-balik-tradisi-makan-onde-di-bulan-desember/

Sumber Gambar:
Google

Sumber Video:
Youtube

No comments:

Post a Comment