Dalam
tradisi Etnis Tionghoa ada istilah Dong Zhi yang mana Dong memiliki arti “musim
dingin” dan Zhi yang memiliki arti “kedatangan”. Dong Zhi dapat diartikan
sebagai hari dimana dimulainya musim dingin. Dalam
masyarakat tradisional Etnis Tionghoa, saat kedatangan musim dingin berarti
petani akan meletakkan alat-alat kerja mereka dan merayakan panen dengan pulang
ke rumah dan berkumpul bersama keluarga mereka. Sebuah perjamuan makan akan
diadakan bertepatan dengan hari tersebut.
TRADISI
Sampai
saat ini, Dong Zhi masih menjadi hari libur untuk memperingati budaya yang
penting bagi Etnis Tionghoa. Meskipun kebanyakan orang tidak mendapatkan hari
libur kerja, minimal semua orang mencoba untuk berkumpul bersama keluarga
mereka untuk makan Tang Yuan (lebih dikenal sebagai ronde oleh Etnis Tionghoa
Di Indonesia) pada hari tersebut.
Dongzhi
adalah dimana hari dengan siang terpendek dan malam terpanjang di bumi bagian
utara. Setiap
tanggal 21 atau 22 Desember. Ada
banyak versi awal mula festival musim dingin,namun yang dikenal adalah:
LEGENDA
Pembangunan
Istana Raja
Pada
zaman dahulu di negeri Cina, ada Seorang Kaisar yang hendak membangun istana. Dia memanggil semua tukang di
seluruh negeri untuk mewujudkan keinginannya. Ada tukang kayu, tukang batu,
tukang cat, tukang meja kursi, tukang emas dan tukang-tukang lainnya yang
masing-masing terbaik dibidangnya.
Kaisar
akan menobatkan mereka dengan gelar Da Shi Fu (Guru Handal) atau ahli, jika
mereka bisa membuatkan istana yang bagus untuknya. Berita ini sampai juga terdengar di
telinga tukang masak, dia juga merasa bahwa memasak adalah sebuah keahlian,
kemudian dia menghadap Kaisar dan mendaftarkan diri. Namun semua tukang
tidak memandang memasak sebagai keahlian, mereka menganggap bahwa
memasak itu hal mudah dan tidak layak untuk diberikan gelar.
Saat
pekerjaan dimulai kebetulan bertepatan dengan musim dingin. Lelah bekerja ditambah lagi udara yang dingin membuat tukang yang bekerja menjadi lapar, mereka
meninggalkan kerjaan sejenak dan menuju tempat makan. Tapi tidak tersedia
satupun makanan diatas meja hidangan. Terpaksa para tukang melanjutkan kerjaan
dengan perut lapar dan kedinginan. Banyak yang akhirnya berhenti bekerja, dan
pembangunan istana menjadi terhenti.
Raja
kembali memanggil tukang masak, untuk minta membuatkan makanan bagi para
tukang, dan dia berjanji akan memberikan penghargaan Maha Guru Tukang setelah
istana selesai dibangun. Saat itu didapur hanya ada beras ketan dan sejumlah
bumbu masak. Maka dengan keterampilan si tukang masak, beras ketan itu ditumbuk
menjadi tepung ketan, dan diolahnya menjadi bola-bola kecil ada yang putih dan
sebagian lagi berwarna merah, dan kemudian direbus dan dihidangkan dengan kuah
yang manis dan diberi jahe. Sup bola-bola kecil yang hangat itu terlihat sangat
bagus karena perpaduan warna merah dan putih. Kuah yang manis dan hangat
membuat para tukang mempunyai tenaga untuk tetap bekerja di musim dingin.
Dan
dalam sekejab, istana Raja yang indah selesai dibangun sebelum perayaan musim
Semi. Sejak saat itu masyarakat Tiongkok setiap musim dingin, mulai memasak sup
bola-bola kecil yang biasa disebut dengan Tang Yuan atau
Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang
dimakan/disajikan dengan kuah) untuk mengingat jasa tukang masak yang telah
membantu pembangunan istana Raja.
Solstice (Titik
Balik Matahari)
Menurut
catatan sejarah, festival ini mulai dirayakan masyarakat Tiongkok sejak masa
Dinasti Han. Dasar dari perayaan ini adalah merayakan datangnya keseimbangan
kosmos dan alam semesta.
Pada
tanggal 21 atau 22 Desember, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan
Titik Balik Matahari Matahari berada pada posisi paling selatan (23,5° LS).
Pada saat itu, sinar matahari merupakan yang paling lemah dan siang sangat
pendek. Bagi sobat, yang tinggal di Indonesia daerah tropis, peristiwa titik
balik matahari ini tidak kerasa bedanya, namun bagi sobat yang tinggal di
belahan bumi lain, titik balik ini sangat terasa.
Pada
zaman dahulu, tradisi perayaan ini dimulai dengan adat pemujaan kepada dewata
dan leluhur, untuk bersyukur. Setelah upacara syukuran selesai, orang-orang
akan berkumpul bersama keluarga, teman, saudara untuk sama-sama menikmati Sup
Onde yang hangat dan manis. Sebagai suatu simbol dari kekeluargaan dan
kebersamaan.
Sumber Artikel:
No comments:
Post a Comment