Kalender Lunisolar
ASAL PENANGGALAN
Kalender Lunisolar memiliki sejarah yang sangat panjang,
kembali ke masa pemerintahan
Dinasti Xia (abad ke-21 SM - abad
ke-16 SM) dan Dinasti Shang (abad ke-16 SM - abad ke-11 SM). Setelah pembentukannya
pada Dinasti Xia, kalender ini tetap digunakan tetapi karena dinilai masih ada berbagai
kekurangan maka kalender ini dimodifikasi
dari waktu ke waktu. Penguasa Dinasti Han membentuk Kalender
Taichu, pada Dinasti Tang diperkenalkan Kalender Huangji dan diadopsi oleh Jepang , Korea dan Vietnam. Dengan
berdirinya Republik China pada tahun 1912 , Kalender Gregorian mulai digunakan. Meskipun
kelompok-kelompok etnis seperti Tibet dan Dai memiliki kalender sendiri, pada
dasarnya kalender mereka
menyerupai milik orang-orang
Han.
DASAR PENANGGALAN
12 Shio yang Dikenal Etnis Tionghoa
Kalender Lunisolar berdasar pada kombinasi unik dari astronomi dan geografi melalui observasi
dan eksplorasi. Hal ini juga disebut sebagai Lunar, Yin , Xia atau kalender
Cina kuno. Kalender Lunisolar memiliki hubungan dengan 'Lima Elemen' Cina kuno yang percaya bahwa alam semesta terdiri dari lima
macam elemen (logam, kayu , air, api
dan tanah), 24 periode matahari yang sangat berguna dalam menentukan
penempatan Lun Gwee (istilah bulan kabisat dalam Kalender Lunisolar), juga dengan 12 hewan yang kelak dikenal dengan
istilah Shio. Urutan hewan dalam Shio
adalah tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera, ayam,
anjing, babi. Tiap hewan dalam 12 Shio mewakili setiap tahun dalam kalender
Cina, misal tahun pertama adalah tahun tikus, tahun keduabelas adalah tahun
babi, maka pada tahun ketigabelas akan kembali lagi menjadi tahun tikus karena
Shio ini berulang tiap 12 tahun.
SISTEM YANG BERLAKU
Kalender Lunisolar memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan Kalender
Gregorian yang umum digunakan. Kalender Lunisolar berdasar pada perhitungan
bulan yaitu rotasi bulan pada bumi yang berarti hari pertama setiap bulan dimulai pada tengah malam hari bulan muda astronomi. Hari dalam Kalender Lusionar dimulai dari pukul 23:00, bukan pukul 00:00 tengah malam). Dalam Kalender Lunisolar satu tahun terdiri dari 12 bulan yang tiap bulannya terdiri dari 29 atau 30 hari. Nama dari bulan pertama sampai bulan ke 12 dalam Kalender Lunisolar adalah
Bulan
|
Nama
|
Jumlah Hari
|
Bulan
|
Nama
|
Jumlah Hari
|
1
|
Cia Gwee
|
30
|
7
|
Cit Gwee
|
29
|
2
|
Ji Gwee
|
29
|
8
|
Pe Gwee
|
29
|
3
|
Sa Gwee
|
30
|
9
|
Kauw Gwee
|
30
|
4
|
Si Gwee
|
30
|
10
|
Cap Gwee
|
29
|
5
|
Go Gwee
|
29
|
11
|
Cap It Gwee
|
29
|
6
|
Lak Gwee
|
30
|
12
|
Cap Ji Gwee
|
30
|
Tambahan 1 Lun Gwee yang memiliki 30
hari
|
Khusus untuk Lun Gwee hanya ada pada saat tahun yang memiliki bulan
kabisat. Contoh penamaannya menjadi Lun Ji Gwee (bila bulan kabisat jatuh pada
bulan ke-2), Lun Cit Gwee (bila bulan kabisat jatuh pada bulan ke-7),dan
seterusnya.
LUN GWEE
Kalender Lunisolar memiliki kesamaan dengan Kalender Gregorian yaitu memiliki
tahun kabisat. Pada Kalender Gregorian, tahun kabisat ini diterapkan
karena bumi tidak melakukan
perjalanan mengelilingi matahari persis 365 hari, ada waktu tertentu
saat bumi melakukan perjalanan mengelilingi matahari dalam 366 hari. Apabila
tidak ada tahun kabisat maka dapat dibayangkan setelah beratus-ratus tahun
kemudian sejak kalender ini diciptakan ada berapa jumlah hari yang mengalami
pergeseran.
Kalender Lunisolar juga memiliki penyesuaian berupa bulan
kabisat seperti pada Kalender Gregorian supaya memiliki waktu yang tepat dengan gerakan matahari antara daerah
tropis utara dan selatan. Bulan kabisat dalam Kalender Lunisolar dikenal
dengan “Lun Gwee”. Lun-gwee ini ada di dalam Kalender Lunisolar karena kalender
ini mendasarkan perhitungannya atas pergerakan bulan dan matahari.
Memperhitungkan matahari karena Tiongkok adalah negara agraris di mana
pergantian musim sangat penting untuk memutuskan waktu mulai menanam dan
memanen. Juga memutuskan tanaman apa saja yang cocok untuk ditanam untuk musim
berbeda.
Kalender Lunisolar yang mendasarkan perhitungan atas gerakan bulan cuma
punya 29.5 hari dalam 1 bulan atau 354 hari dalam setahun. Sedangkan pergerakan
matahari adalah 365.25 hari dalam setahun. Sehingga ada beda 11.25 hari antara
setahun Kalender Lunisolar dengan Kalender Gregorian. Lun-gwee kemudian
ditambahkan ke dalam Kalender Lunisolar untuk sinkronisasi perhitungan atas
pergerakan bulan dengan pergerakan matahari itu. Berdasarkan perhitungan, maka
ada 7 bulan kabisat yang perlu ditambahkan dalam periode 19 tahun Imlek.
PERHITUNGAN LUN GWEE
Dasar penentuan adanya
7 Lun Gwee dalam 19 tahun Kalender Lunisolar adalah: - Pada kalender matahari, 1 tahun terdiri dari 365.2422 hari.
- Dalam 19 tahun = 19 x 365.2422 = 6939.6018 hari
- Pada kalender bulan, 1 bulan = 29.53 hari, 1 tahun = 12 x 29.53 = 354.3671 hari, 19 tahun = 6732.9749 hari
- Disini tampak selisih kalender matahari dan kalender bulan dalam 19 tahun sebanyak 6939.6018 – 6732.9749 = 206.6269 hari yang sama dengan 206.6269 / 29.53 = 6.997 bulan dalam Kalender Lunisolar jadi harus ada 7 Lun Gwee.
Penetapan Lun Gwee tidak tentu, sekitar 2 atau 3 tahun sekali
ditambahkan 1 bulan kabisat pada tahun pada Kalender Lunisolar tersebut.
Misalnya tahun 2004, ada 2 bulan 2 (Lun Ji Gwee), tahun 2006 ada 2 bulan 7 (Lun
Chit Gwee) dan tahun 2009 ada 2 bulan 5 (Lun Go Gwee).
Penentuan bulan apa yang akan menjadi bulan kabisat ini tidak tentu
dan tidak beraturan, namun sebenarnya ada aturan yang diterapkan. Pada dasarnya
kaitannya erat dengan periode matahari. Periode matahari adalah istilah lain
dalam Kalender Lusionar, ada 24 periode matahari dalam setahun. 2 periode
matahari yang terkenal misalnya Ceng Beng dan Tang Che. Ceng Beng ziarah ke
makam selalu jatuh pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya, sedang Tang Che
makan ronde tetap jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahun.
Jarak antar periode matahari pada dasarnya adalah 15.75 hari, namun
jumlah hari pada 1 bulan Imlek hanya 29.5 hari, sehingga berdasarkan
perhitungan setiap 2 atau 3 tahun sekali akan ada 1 bulan yang tidak punya
periode matahari genap atau sederhananya, ada bulan Imlek yang hanya punya 1
periode matahari. Bulan inilah yang harus di-kabisat-kan. Periode matahari
(“Jieqi”) berjumlah 24 yaitu
1. Lichun 立春 4 Feb
2. Yushui 雨水 19 Feb
3. Jingzhe 驚蜇 6 Mar
4. Chunfen 春分 21 Mar
5. Qingming 清明 5 Apr
6. Guyu 谷雨 20 Apr
7. Lixia 立夏 6 Mei
8. Xiaoman 小滿 21 Mei
9. Mangzhong 芒種 6 Jun
10. Xiazhi 夏至 22 Jun
11. Xiaoshu 小暑 7 Jul
12. Dashu 大暑 23 Jul
13. Liqiu 立秋 8 Agu
14. Chushu 處暑 23 Agu
15. Bailu 白露 8 Sep
16. Qiufen 秋分 23 Sep
17. Hanlu 寒露 8 Okt
18. Shuangjiang 霜降 24 Okt
19. Lidong 立冬 8 Nov
20. Xiaoxue 小雪 22 Nov
21. Daxue 大雪 7 Des
22. Dongzhi 冬至 22 Des
23. Xiaohan 小寒 6 Jan
24. Dahan 大寒 20 Jan
2. Yushui 雨水 19 Feb
3. Jingzhe 驚蜇 6 Mar
4. Chunfen 春分 21 Mar
5. Qingming 清明 5 Apr
6. Guyu 谷雨 20 Apr
7. Lixia 立夏 6 Mei
8. Xiaoman 小滿 21 Mei
9. Mangzhong 芒種 6 Jun
10. Xiazhi 夏至 22 Jun
11. Xiaoshu 小暑 7 Jul
12. Dashu 大暑 23 Jul
13. Liqiu 立秋 8 Agu
14. Chushu 處暑 23 Agu
15. Bailu 白露 8 Sep
16. Qiufen 秋分 23 Sep
17. Hanlu 寒露 8 Okt
18. Shuangjiang 霜降 24 Okt
19. Lidong 立冬 8 Nov
20. Xiaoxue 小雪 22 Nov
21. Daxue 大雪 7 Des
22. Dongzhi 冬至 22 Des
23. Xiaohan 小寒 6 Jan
24. Dahan 大寒 20 Jan
Sebenarnya 24 Jieqi ini terdiri dari 12 Jieqi (Jieqi urutan ganjil)
dan 12 Zhongqi (Jieqi urutan genap).
Ada 4 titik utama dari 12 Zhongqi, yaitu:
1. Chunfen 春分, ketika matahari di atas
garis khatulistiwa
2. Xiazhi 夏至, ketika matahari di atas
garis balik utara (23.5 LU)
2. Qiufen 秋分, ketika matahari di atas
garis khatulistiwa
4. Dongzhi 冬至, ketika matahari di atas
garis balik selatan (23.5 LS)
Kalender Lunisolar ini masih digunakan oleh etnis Tionghoa sampai saat
ini. Semua perayaan dalam tradisi Etnis Tionghoa didasarkan pada penanggalan
Kalender Lunisolar ini.
Tanggal
|
Nama Bahasa Indonesia
|
Nama Mandarin
|
Keterangan
|
bulan 1
hari 1 |
Tahun Baru Imlek
atau Festival Musim Semi |
春節
chūnjié |
Pertemuan keluarga dan perayaan
besar selama tiga hari; secara tradisional selama 15 hari
|
bulan 1
hari 15 |
Festival Lampion,
sebuah hari kasih sayang |
元宵節
yuánxiāojié |
Memakan Yuanxiao
dan pemasangan lampion |
4 atau
5 Apr |
Festival Membersihkan Makam,
atau Ching Ming/Cheng Beng |
清明節
qīngmíngjié |
Pertemuan keluarga,
ziarah ke makam
keluarga/leluhur
|
bulan 5
hari 5 |
Festival Perahu Naga,
atau Peh Cun |
端午節
duānwǔjié |
Lomba perahu naga
dan memakan Zhongzi (Bakcang) |
bulan 7
hari 7 |
Festival Meminta Ketrampilan,
sebuah hari kasih sayang |
乞巧節
qǐqiǎojié |
Para gadis mempelajari
ketrampilan rumah tangga dan 'meminta' perkawinan yang baik
|
bulan 7
hari 15 |
Festival Hantu,
atau Festival Para Roh |
中元節
zhōngyuánjié |
Berdoa pada Dewa, memberi
makanan dan uang arwah (Jinzhi) untuk
roh gentayangan
|
bulan 8
hari 15 |
Festival Pertengahan
Musim Gugur
|
中秋節
zhōngqiūjié |
Pertemuan keluarga
dan memakan kue bulan |
bulan 9
hari 9 |
Festival Yang Ganda
|
重陽節
chóngyángjié |
Mendaki gunung
dan pertunjukan bunga |
bulan 10
hari 15 |
Festival Xia Yuan
|
下元節
xiàyuánjié |
Doa untuk tahun perdamaian
kepada Dewa air
|
21 atau
22 Des |
Festival Titik Balik
Matahari Musim Dingin
|
冬節
dōngjié |
Pertemuan keluarga
|
bulan 12
hari 23 |
Festival
Masakan Arwah
|
謝灶
xièzào |
Bekerja untuk memasak agar
arwah terhormat
|
Sumber
Artikel:
ICCSG Wordpress
Travel China
Guide
Wikipedia
Sumber Gambar:
Google
No comments:
Post a Comment